Ice Breaking adalah suatu kegiatan yang bertujuan agar anggota kelompok mengenal anggota lainnya dan merasa nyaman dengan lingkungan barunya. aktifitas ini biasanya berupa suatu humor, kadang berupa kegiatan yang cenderung memalukan, kegiatan berupa informasi, pencerahan, atau dapat juga dalam bentuk permainan sederhana. Kalau dipilih kegiatan yang cocok, ice breaking bisa menjadi kegiatan yang efektif untuk memfasilitasi pondasi, opening, bahkan kesuksesan sebuah kegiatan secara keseluruhan.
Manfaat ice breaking
Dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling , terkadang peserta didik / konseli merasa jeniuh atau bosan ketika mendapatkan materi dari konselor sekolah, hal tersebut akan membuat proses kegiatan dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling menjadi terhambat, konselor hendaknya mendesain suatu kegiatan untuk membuat peserta didik / konseli untuk fokis lagi dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan pemberian layanan bimbingan dan konseling yang di berikan oleh konselor .
Terkadang peserta didik / konseli ketika bosan akan membuat gaduh dalam kelas, berbicara dengan teman sebangkunya membahas di luar dari materi yang di berikan oleh konselor, mengganggu temannya, saat itulah konselor akan menjadi binggung apa yang harus dilakukan untuk membuat suasana kelas menjadi kondusif lagi .
Pada saat inilah ice breaking dapat di desain untuk mengkondusifkan suasana lagi , ada banyak desain ice breaking yang dapat di gunakan , biasanya dengan menggunakan ice breaking suasana akan kembali segar kembali , di sela-sela kegiatan dapat di masukan ice breaking untuk mengembalikan semangat , rasa nyaman , akibat kejenuhan karna durasi kegiatan yang terlalun lama .
- Bermain tepuk
Konselor : Tepuk 1 kali
Konseli : Menepuk 1 kali
Konselor : Tepuk 2 kali
Konseli : Menepuk 2 kali
Konselor : Tepuk 3 kali
Konseli Menepuk 3 kali
Untuk mengecek konsentrasi peserta didik / konseli konselor dapat mengubah dengan kata “Tidak Tepuk”. Ice breaking ini bisa dilakukan berulang hingga kelas dirasa kondusif kembali dan siap untuk melanjutkan layanan
- Bermain Tebak-Tebakan
Tebak-tebakan atau dikenal dalam istilah bima yaitu “au bade mu ake”. Ice breaking ini juga sangat cepat untuk mengembalikan semangat peserta didik / konseli di kelas.
Misalnya:
Bumbu dapur apa yang Cuma 3 huruf?
Jawabannya: “SIA” yah. (Sia dalam bahasa bima adalah garam dapur).
Pagi-pagi aku ada 2
Siang aku ada 1
Jika Malam aku tidak ada
Aku ada di tengah Air dan ada di ujung api
Tanpa aku dunia dan cinta tidak akan ada
Tebak apakah aku?
Jawabannya: Huruf “i”
Itu beberapa jenis tebak-tebakan, untuk sisanya kamu bisa lebih kreatif lagi dan mencari dari sumber lainnya.
- Konsentrasi
Cara ini juga bisa dilakukan untuk mengembalikan konsentrasi dan semangat peserta didik / konseli
Konselor : Konsentrasi
Konseli menjawab : Konsentrasi dimulai.
konselor bisa mengucapkan bagian tubuh dan memegangnya tetapi tidak pada bagian tubuh yang disebutkan tersebut.
Misalnya: Kepala (konselor memegang pundak) peserta didik / konseli memegang kepala (apabila siswa memegang pundak berarti peserta didik / konseli belum konsentrasi). Lakukan berulang.
- Bermain game sedang apa
Peserta didik / konseli dibagi menjadi 2 kelompok, game dimulai dari konselor dengan bernyanyi dan bertanya pada salah satu kelompok. Kemudian dilanjutkan dengan dua kelompok tersebut yang saling berbalas. Kelompok yang terdiam karena kebingungan di anggap kalah.
Cara bermain:
Konselor : Sedang apa sedang apa sedang apa sekarang ? sekarang sedang apa sedang apa sekarang ?
Kelompok 1 : Sedang baca sedang baca sedang baca sekarang, sekarang baca apa baca apa sekarang ?
Kelompok 2: Baca komik, baca komik, baca komik sekarang, sekarang komik apa ? komik apa sekarang ? dan seterusnya setiap kelompok saling berbalas
- Siapa dia ?
langkah – langkah :
- Minta semua amnggota kelompok untuk berdiri dan membentuk lingkaran.
- Minta seorang angghota kelompok untuk memperkenalkan nama dan satu hal lain mengenai dirinya dalam bentuk satu kalimat pendek (tidak boleh lebih dari 6 kata), ataka: Nama saya Retno, penyanyi . Nama saya Rachman, Kader Komunitas.
- Mintalah anggota kelompok kedua untuk mengulang kalimat peserta pertama, baru kemudian memperkenalkan dirinya sendiri, ataka : teman saya Retno, penyanyi, saya Mika, guru sekolah.
- anggota kelompok ketiga harus mengulang kalimat 2 peserta sebelumnya sebelum memperkenalkan diri, demikian seterusnya sampai seluruh peserta memperoleh gilirannya.
- Apabila anggota kelompok tidak dapat mengingat nama dan apa yang dikatakan 2 peserta lainnya, maka ia harus menanyakan langsung pada yang bersangkutan : ‘siapa nama anda?’ atau ‘siapa nama anda dan apa yang anda atakana tadi ?’
- Mencari jodoh
Langkah – langkah :
- Buatlah kalimat pendek yang berhubungan dengan materi pelajaran yang akan diberikan, misal : Bersama Membangun Kepedulian. Kalimat yang dibuat sebanyak setengah dari jumlah peserta, kalau peserta 20 orang, harus disediakan 10 kalimat.
- Pecahlah kalimat tersebut ke dalam dua bagian dan ditulis di kertas , satu kertas berisi kalimat Bersama Membangun dan satu kertas berisi kata Kepedulian.
- Gulunglah kedua kertas yang berisi tulisan tadi.
- Bagikan kertas – kertas tergulung yang sudah disiapkan sebanyak jumlah anggota kelompok (apabila peserta ganjil, satu orang berpasangan dengan pemandu sendiri).
- Minta anggota kelompok untuk membuka gulungan kertas masing – masing dan membaca isinya yaitu sepotong kalimat yang belum lengkap.
- Minta anggota kelompok untuk mencari pasangannya masing – masing agar kalimat itu menjadi lengkap.
- Minta setiap anggota kelompok berkenalan dan mendiskusikan arti kalimat tersebut.
- Minta anggota kelompok berkumpul lagi dan meminta setiap pasangan memperkenalkan pasangannya dan menyampaikan arti kalimat kepada peserta yang lain.
- Berdirilah jika …
Petunjuk :
- Minta semua peserta untuk duduk membentuk lingkaran, lalu pemandu berdiri di tengah.
- Jelaskan kepada peserta bentuk permainannya, yaitu setiap pemandu mengucapkan kalimat, peserta mengucapkan kalimat, peserta diminta berdiri apabila kalimat itu sesuai dengan dirinya; misal : “ Keluarga saya adalah keluarga pedagang….. “; “ Saya seorang perempuan yang berani bicara di depan publik……. “ dsb.
- Ucapkan kalimat – kalimat yang relevan dengan keadaan peserta (jangan sampai ada peserta yang tidak pernah berdiri), contoh – contoh kalimat misalnya : Saya adalah petugas lapangan. Saya lahir di pedesaan. Saya lahir di kota besar. Saya memiliki hobby membaca, dsb.
- Setelah selesai, minta seluruh peserta untuk memperkenalkan nama, asal, dan hal lain yang berkenaan dengan dirinya secara singkat
- Adu panjang, besar dan tinggi
Permainan ini bermanfaat untuk membuat suasana menjadi segar dan menumbuhkan semangat baru.
Langkah – Langkah :
- Ajaklah anggota kelompok berdiri dan minta mereka membagi diri menjadi 2 – 3 kelompok.
- Susunlah 3 kelompok itu secara berjajar. Lalu jelaskan bahwa 3 kelompok itu akan berlomba satu sama lainnya untuk masing-masing perintah dari wasitnya (berperan sebagai wasit adalah pemandu atau salah seorang peserta).
- Setelah semua menyiapkan kelompoknya masing – masing, segera mulai permainan. Misalnya : Berlombalah untuk membuat barisan terpanjang tanpa terputus atau buatlah kelompok anda menjadi yang paling tinggi. Buatlah lingkaran kelompok besar.
Catatan :
Jangan memberi komentar bahwa mereka berhak menggunakan apa saja untuk menang dan menjadi kelompok yang tertinggi, terlebar dan terpanjang. Misalnya jika saat lomba ada peserta laki – laki yang sampai melepas kaos kaos untuk digunakan sebagai penyambung tangan supaya barisannya paling panjang. Biarkan saja , itu hak dia untuk secara kreatif memenangkan lomba.
Jika selesai permainan, anda bisa menanyakan, misalnya ; “kenapa kelompok A bisa mancapai panjang hingga ke luar ruangan padahal anggotanya sama-sama 5 orang, itu untuk membuat peserta menikmati permainan dan melihat sesuatu yang tidak sekedar permainan”.
- Badai berhembus (The Great Wind Blows)
Strategi ini merupakan ice breaking yang dibuat cepat yang membuat anggota kelompok latihan bergerak tertawa . Strategi tersebut merupakan cara membangun team yang baik dan menjadikan anggota kelompok lebih mengenal satu sama lain.
Langkah – langkah :
- Aturlah kursi – kursi ke dalam sebuah lingkaran. Mintalah anggota kelompok untuk duduk di kursi yang telah disediakan.
- Jelaskan kepada anggota kelompok aturan permainan, untuk putaran pertama pemandu akan bertindak sebagai angin.
- konselor sebagai angin akan mengatakan ‘ angin berhembus kepada yang memakai – misal : kacamata’ (apabila ada beberapa peserta memakai kacamata).
- Anggota kelompok yang memakai kacamata harus berpindah tempat duduk, pemadu sebagai angin ikut berebut kursi.
- Akan ada satu orang anggota kelompok yang tadi berebut kursi, tidak kebagian tempat duduk. Orang inilah yang menggantikan konselor sebagai angin.
- Lakukan putaran kedua, dan seterusnya. Setiap putaran yang bertindak sebagai angin harus mengatakan “angin berhembus kepada yang …(sesuai dengan karakteristik peserta, misal : baju biru, sepatu hitam, dsb).
- Lempar spidol
Permainan ini bertujuan untuk menghangatkan suasana dan menghilangkan kekakuan antar anggota kelompok dan konselor. Pelajaran yang bias dipetik dari permainan ini adalah perlunya sikap hati –hati dan cepat tanggap.
Langkah – langkah :
- Mintalah anggota kelompok berdiri bebas di depan tempat duduk masing-masing.
- Minta anggota kelompok bertepuk tangan ketika konselor melemparkan spidol ke udara, dan pada saat spidol di tangkap lagi dengan tangan oleh konselor, semua anggota kelompok serta merta diminta berhenti bertepuk tangan. Ulangi sampai beberapa kali.
- Ulangi proses ke-2 dengan tambahan selain bertepuk tangan juga bersenandung. (bergumam) : “Mmmmm….!”.
- Ulangi proses ke – 3 ini beberapa kali, dan setiap kali semakin cepat gerakannya, kemudian akhiri dengan satu anti klimaks : spidol konselor tidak dilambungkan, tapi hanya melambungkan tangan seperti akan melambungkannya ke atas (gerak tipu yang cepat). Amati : apakah peserta masih bertepuk tangan dan bergumam atau tidak ?
- Mintalah tanggapan dan kesan, lalu diskusikan dan analisa bersama kemudian simpulkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar